Chris Gardner - The Pursuit Of Happyness


Satu lagi film dari kisah nyata yang sangat inspiring. Kisah nyata dari Chris Gardner dengan anaknya yang di ceritakan dalam film The Pursuit Of Happyness ( Mengejar Kebahagiaan ) yang di perankan aktor kelas wahid yaitu Will Smith ( Christopher Gardner ) dan anaknya Jaden Smith ( Christopher ).

Ini bukan film drama yang penuh cerita menyedihan melainkan sebuah film perjuangan seorang ayah yang mencintai dan harus membesarkan anaknya yang masih kecil dalam kondisi tidak punya uang, tidak punya rumah dan tidak punya pekerjaan.

Chris Gardner adalah seorang ayah yang rajin, pintar, semangat kerja tinggi dan punya impian yang besar untuk keluarga, seperti kebanyakan dari kita. Dengan latar belakang seorang sales dan penjual, dia memberanikan diri untuk mengambil sebuah tawaran untuk menjadi distributor sebuah alat kedokteran yang baru dan canggih.
Seperti kebanyakan orang yang mempunyai impian yang besar, Chris berani mengambil resiko dan menggunakan hampir seluruh tabungannya untuk membeli stok persediaan alat kedokteran tersebut dan memiliki wilayah eksklusif pemasaran di kotanya.

Setelah dicoba dipasarkan, dia baru sadar bahwa alat kedokteran itu bagi kebanyakan dokter adalah alat yang cukup mahal dan kurang dibutuhkan. Presentasi demi presentasi ke setiap dokter yang ada di wilayahnya dilakukan.

Kehadiran seorang anak dan biaya hidup yang terus berjalan membuat si Chris mulai kesulitan dalam keuangan. Istrinya harus bekerja 14 jam sehari di tempat laundry demi membantu membiayai biaya hidup keluarga. Anaknya dititipkan di sebuah tempat penitipan anak yang murah dari pagi dan sorenya dijemput oleh Chris saat selesai dengan kunjungan ke dokter.

Biaya sewa rumah yang tidak terbayar dan beban hidup yang dirasa semakin berat membuat istri Chris tidak tahan dengan kondisi tersebut dan memutuskan untuk pindah ke saudaranya di New York. Tetapi rasa cinta Chris dan keinginan agar anaknya mengenal ayahnya, membuat dia memutuskan dia yang akan membesarkan anaknya.

Kondisi keuangan Chris menjadi semakin parah dan pada akhirnya diusir dari pemilik rumah kontrakan karena sudah tidak membayar biaya sewa berbulan-bulan. Dia dan anaknya akhirnya sampai harus tinggal di toilet dan kamar mandi di stasiun Kereta Api dan mengunci pintunya agar bisa tidur di dalamnya.

Berhari-hari seperti itu, akhirnya Chris bisa menemukan tempat penampungan tuna wisma yang memberikan kamar gratis. Tetapi mereka setiap pagi harus membawa barangnya dan setiap sore harus mengantri dengan ratusan tuna wisma lain dan bila beruntung baru bisa mendapat kamar.
Sambil terus menjual sisa alat kedokteran yang dimilikinya,

Chris bertemu dengan seseorang yang memarkirkan Ferrari merahnya dan tampak sangat sukses. Keinginannya untuk sukses membuat dia memberanikan diri untuk bertanya “Apa pekerjaan Anda sehingga bisa memiliki mobil Ferrari yang cantik ini?

Orang tersebut menjawab “Saya seorang Pialang Saham”. Dari sana timbul impiannya lagi dan dia mencoba melamar di sebuah perusahaan sekuritas untuk menjadi seorang pialang saham.
Perusahaan tersebut menawarkan pendidikan selama 6 bulan untuk bisa menjadi calon Pialang Saham. Setelah 6 bulan pendidikan, mereka hanya memilih 1 dari 30 orang peserta untuk diterima menjadi pialang saham. Dan selama 6 bulan pendidikan, tidak memberikan gaji apapun.

Demi impian barunya tersebut, Chris rela melewati proses pendidikan dan seleksi yang berat tersebut. Dan dia harus bisa mengatur dan menghadapi banyak kesulitan antara belajar menjadi pialang saham, mengantar dan menjemput anaknya di tempat penitipan anak, antri di sore hari di tempat penampungan tuna wisma, sering tidak makan agar menghemat uang yang tinggal sedikit dan masih harus mencari calon pelanggan untuk perusahaan pialang saham.

Saya akan heran kalau Anda tidak merasa tersentuh dan terharu melihat semua upaya yang dilakukan Chris untuk mengatasi semua kesulitan tersebut.

Setelah melalui 6 bulan perjuangan dan semua kesulitan yang harus dihadapi, Chris akhir terpilih untuk menjadi pialang saham dan memulai karirnya di industri itu.
Chris Gardner akhirnya menjadi seorang pialang saham yang sukses, yang kemudian mendirikan perusahaan pialang sendiri dan menjadi Multi Milyarder yang dermawan dalam membantu menyediakan tempat penampungan bagi para tuna wisma, mengingat dia pernah mengalami hal tersebut.

Christopher Gardner: Hey. Don't ever let somebody tell you... You can't do something. Not even me. All right? Christopher: All right. Christopher Gardner: You got a dream... You gotta protect it. People can't do somethin' themselves, they wanna tell you you can't do it. If you want somethin', go get it. Period.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/achmadsiddikthoha/makna-kebahagiaan-dalam-film-the-pursuit-of-happyness_551b3865813311b37f9de496
 Christopher Gardner : Hey. Don't ever let somebody tell you, you can't do something. Not even me. All right? Christopher : All right. Christopher Gardner : You got a dream. You gotta protect it. People can't do something themselves, they wanna tell you, you can't do it. If you want something, go get it. Period.
Christopher Gardner: Hey. Don't ever let somebody tell you... You can't do something. Not even me. All right? Christopher: All right. Christopher Gardner: You got a dream... You gotta protect it. People can't do somethin' themselves, they wanna tell you you can't do it. If you want somethin', go get it. Period.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/achmadsiddikthoha/makna-kebahagiaan-dalam-film-the-pursuit-of-happyness_551b3865813311b37f9de496
Christopher Gardner: Hey. Don't ever let somebody tell you... You can't do something. Not even me. All right? Christopher: All right. Christopher Gardner: You got a dream... You gotta protect it. People can't do somethin' themselves, they wanna tell you you can't do it. If you want somethin', go get it. Period.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/achmadsiddikthoha/makna-kebahagiaan-dalam-film-the-pursuit-of-happyness_551b3865813311b37f9de496

Komentar

Postingan Populer